MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
ANALISIS
PASAR KONSUMEN, PASAR
BISNIS,
DAN
PERILAKU PEMBELI
Disusun
oleh :
1. Kristianto
Nugroho (C1L015024)
2. Latifatul
Khoeriyah (C1L015025)
3. Norisa
Adi Wibowo Susilo (C1L0150)
4. Titik
Uji (C1L015023)
5. Retno
Dwi Wijayanti (C1L015046)
6. Aisyah (C1L015009)
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NGERI JENDRAL SOEDIRMAN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur Kami panjatkan kehadirat Alloh Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan nikmat Nya kepada kita, sehingga kami masih diberi nikmat
sehat dan nikmat waktu untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran dalam pembuatan makalah yang berjudul “Analisis Pasar Konsumen,Pasar
Bisnis,dan Perilaku Konsumen”
Pembuatan
makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan banyak pihak yang telah
banyak membantu baik dari segi material maupun non material. Ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada :
1.
Alloh SWT Tuhan semesesta alam, pengatur
segalanya, yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami mampu
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2.
Ibu Viviana Mayasari,S.E.,M.Sc. selaku
dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran, yang telah membimbing kami dalam proses
penyusunan makalah ini.
3.
Orang Tua kami, yang telah memberikan
bantuan baik material maupun non material.
4. Teman-teman
kelas Jurusan Pendidikan Ekonomi 2015 yang telah memberi semangat dan
motivasinya agar penyusunan makalah ini cepat terselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa isi makalah ini
tentu masih masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,penulis berharap
kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritik demi perbaikan di makalah
selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat,Terima
Kasih.
Purwokerto,5
Maret 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar .................................................................................................................. i
Daftar
Isi ........................................................................................................................... ii
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2
Tujuan Penulisan makalah................................................................................
2
1.3
Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
BAB
II. PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................
3.2 Saran ...............................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan
melayani kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran. Tetapi “mengenal konsumen”
tidaklah mudah. Para pelanggan mungkin saja menyatakan kebutuhan dan
keinginannya sedemikian rupa tapi bertindak yang sebaliknya. Mereka mungkin
tidak memeahami motivasi mereka yang lebih mendalam atau mereka mungkin
bereaksi terhadap pengaruh yang yang mengubah pikiran mereka,maka dari itu para
produsenharus mengetahui pasar konsumen yang menjadi sasarannya dan memahami
pula perilaku konsumen sasarannya.
Pasar bisnis meliputi semua perusahaan
atau organisasi yang membeli barang dan jasa yang digunakan untuk membuat
produk dan jasa yang lain untuk dijual,disewakan,atau untuk pasokan kepada yang
lain. Termasuk juga didalamnya adalah perusahaan retail dan grosir yang
memperoleh barang-barang untuk dijual atau disewakan kembali,dan mengambil
keuntungan darinya. Perusahaan yang menjual kepada organisasi bisnis yang
lain,harus melakukan yang terbaik untuk memahami pasar bisnis dan perilaku
pembeli bisnis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah
dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a.
Apa definisi dan perbedann dari pasar
konsumen dan pasar bisnis?
b.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
perilaku pembeli?
c.
Bagaimana proses pengambilan keputusan
pembelian bisnis?
d.
Apa perbedaan dari pasar institusional
dan pasar pemerintah
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Tujuan dari
pembuatan Makalah ini adalah sebagai berikut :
a.
Untuk memenuhi tugas Manajemen Pemasaran
mengenai bab analisis pasar konsumen,pasar bisnis,dan perilaku konsumen.
b.
Makalah
ini dibuat untuk mengetahui definisi dan perbedaan dari pasar konsumen dan
pasar bisnis.
c.
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli.
d.
Memahami
proses pengambilan keputusan pembelian bisnis.
e.
Mengetahui
perbedaan pasar institusional dan pasar pemerintah.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI PASAR KONSUMEN DAN
PASAR BISNIS
Pasar
dalam dunia bisnis merupakan suatu komponen utama yang harus sangat
diperhatikan oleh perusahaan atau pelaku usaha lainnya. Pasar terbagi atas
beberapa jenis dan macam diantaranya yang sering dibahas adalah pasar konsumen
dan pasar bisnis. Pasar konsumen dan pasar bisnis memiliki pengertian,
karakteristik dan sebagainya yang memiliki pengaruh yang sama pentingnya antara
satu dengan lainya.
Pasar konsumen adalah
sekelompok pembeli yang melakukan pembelian suatu barang untuk dikonsumsikan
dan bukan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Kelompok ini pada umumnya
terdiri dari pembeli individual/pembeli rumah tangga (non bisnis).
Sedangkan pasar bisnis adalah pembeli yang melakukan
pembelian suatu barang untuk dipergunakan dalam memproduksi produk atau dengan
tujuan dijual lagi atau disewakan kepada pihak lain dengan mengambil
keuntungan. Kelompok ini pada umumnya terdiri dari perusahaan atau organisasi
yang berorientasi profit (bisnis).
Pasar konsumen dan pasar bisnis tentunya memiliki karakteristik yang berbeda
diantaranya yaitu :
asar
konsumen
|
Pasar
bisnis
|
1.Segmentasi pasar
demografis
|
1.
Segmentasi pasar emporografis
|
2.
Perspektif pasar nasional
|
2.
Perspektif pasar global
|
3.
Penekanan taktik pemasaran pangsa pasar
|
3.
Penekanan taktik pemasaran kinerja keuntungan
|
4.
Interaksi jual beli transaksional
|
4.
Interaksi jual beli kemitraan
|
5.
Tidak ada pelanggan utama
|
5.
Memiliki pelanggan utama
|
6.
Pendidikan pelanggan masih lemah
|
6.
Pendidikan pelanggan kuat
|
7.Daur
hidup produk lebih panjang
|
7.
Daur hidup produk lebih pendek
|
8.
Merek produk masih bersifat individual
|
8.
Merek produk masih bersifat perusahaan
|
9.
Layanan yang disediakan belum tentu tersedia
|
9.
Layanan yang disediakan telah tersedia sebelum dan sesudah transaksi
|
10.
Penekanan promosi menggunakan iklan
|
10.
Penekanan promosi menggunakan personal selling
|
11.
Target promosi fokus pada penempatan dan layanan produk
|
11.
Target promosi fokus ke merangsang terjadinya sales call
|
12.
Kompleksitas saluran pemasaran masih sederhana
|
12.
Saluran pemasaran kompleks
|
13.
Pengetahuan pasar masih lemah
|
13. Pengetahuan
pasar kuat
|
14.
Dan sebagainya
|
14. Dan sebagainya
|
2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELI
A. Faktor Budaya
Faktor
– faktor budaya memiliki pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap
perilaku konsumen. Yang dalam hal ini akan dibahas dalam 3 hal yaitu :
1.
Kultur
Kultur
atau kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan
perilaku manusia. Kultur atau kebudayaan merupakan suatu hal yang selalu
dinamis,sehingga saat terjadi pergeseran budaya Produsen selalu mencoba untuk
menemukan produk baru yang mungkin akan diinginkan. Contohnya,pergeseran buday
kearah minat yang lebih besar pada kesehatan dan kebugaran telah menciptakan
suatu industri besar peralatan dan pakaian kebuguran,makanan rendah lemak dan
alami,serta jasa kesehatan dan kebugaran.
2.
Sub –kultur
Sub kebudayaan meliputi kewarganegaraan,agama,kelompok
ras,dan daerah geografis. Banyak sub kebudayaan yang membentuk segmen pasar
penting,dan orang pemasaran sering kali merancang produk dan program pemasaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Contonya,di negara-negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam,masyarakat yang beragama Islam inilah yang
menjadi sasaran orang pemasaran busana muslim,peralatan solat,dan lain-lain
yang berhubungan dengan keagamaan.
3.
Kelas sosial
Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor
saja,misalnya pendapatan, tetapi ditentukan sebagai suatu kombinasi pekerjaan
,pendapatan, pendidikan, kesejahteraan, dan variabel lainnya. Orang-orang
pemasaran tertarik pada kelas sosial karena orang-orang dalam suatu kelas sosial
cenderung menunjukkan perilaku membeli yang serupa. Kelas sosial menunjukan
pemilihan produk dan merek tertentu dalam segala hal yang diperlukan untuk
menunjang kehidupannya. Misalnya,orang-orang yang berasal dari kelas atas
cenderung membeli produk yang bermerk,sedangkan orang-orang dari kelas menengah
kebawah cenderung memilih produk yang tidak bermerk namun memiliki fungsi yang
sama. Hal itu dikarenakan daya beli setiap kelas sosial berbeda.
B. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipenngaruhi oleh faktor-faktor
sosial,seperti kelompok kecil,keluarga,serta aturan dan status sosial konsumen.
1.
Kelompok Acuan
Kelompok acuan berfungsi sebagai titik
banding/referensi langsung maupun tidak langsung yang membentuk sikap maupun
perilaku seseorang. Orang-orang pemasaran mencoba menemukan kelompok-kelompok
acuan dari pasar sasaran mereka. Kelompok acuan mengarahkan seseorang pada
perilaku dan gaya hidup baru,mempengaruhi sikap dan konsep diri orang
tersebut,dan memberikan dorongan untuk menyesuaikan diri sehingga akan
mempengaruhi pilihan produk dan merek orang tersebut.
2.
Keluarga
Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku
pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat,dan pengaruh tersebut telah di telti secara ekstensif. Orang
pemasaran tertarik pada peran dan pengaruh seorang suami,istri,maupun anak-anak
dalm pembelian produk dan jasa yang berbeda. Misalnya,sebuah keluarga berencana
untuk membeli sebuah mobil,maka dalm proses pembeliannya tersebut suami-istri
maupun anak akan berunding mengenai model maupun merek mobil yang akan mereka
beli.
3.
Peran dan Status
Setiap orang membawa status yang mencerminkan
penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Seseorang sering kali memilih
produk yang menunjukan status mereka dalam masyarakat. Misalnya,seorang
pengusaha akan membeli sebuah rumah mewah dan megah,sedangkan seorang buruh
hanya bisa menyewa rumah kecil dan sederhana.
C. Faktor Kepribadian
Keputusan
seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur
pembeli dan tahap siklus hidup,pekerjaan,situasi ekonomi,gaya hidup,serta
kepribadian dan konsep diri.
1.
Umur dan Tahap Siklus Hidup
Seseorang mengubah
barang dan jasa yang mereka beli semasa hidup mereka. Selera terhadap
makanan,pakaian,meubel, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan usia. Orang
pemasaran sering kali menetapkan pasar sasaran mereka berdasarkan tahap siklus
hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap
tahapnya.
2.
Pekerjaan
Pekerjaan seseorang
mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerja kasar cenderung membeli
pakaian kerja kasar,sedangkan pekerja kantoran membeli setelan bisnis.
3.
Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi
mempengaruhi pilihan produk setiap orang. Orang-orang pemasaran akan mengamati
tren pendapatan,tabungan pribadi,dan tingkat bunga. Jika indikator-indikator
ekonomi menunjukkan datangnya resesi,orang pemasaran dapat mengambil
langkah-langkah untuk merancang ulang,mereposisidan menetapkan harga dengan
produk mereka dengan cepat.
4.
Gaya Hidup
Konsep gaya hidup
dapat membantu orang pemasaran memahami nilai-nilai konsumen yang berubah dan
pengaruhnya pada perilaku pembeli. Misalnya,Anna menjalani kehidupan sebagai
seorang mahasiswa dikampusnya dan sebagai anak yang patuh pada orang tua
dirumahya. Ia menjalani kedua peran tersebut,dan caranya meramu peran-peran
tersebut menunjukkan gaya hidupnya.
5.
Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian bisa
berguna untuk menganalisis perilaku konsumen atas suatu produk maupun pilihan
merek. Misalnya, pembuat kopi telah mengetahui bahwa para pecandu kopi
cenderung mudah bergaul dan senang berkumpul. Jadi untuk menarik
pelanggan,Starbucks dan kedai kopi lain menciptakan suatu lingkungan dimana
orang-orang dapat bersantai dan bersosioalisasi sambil memnimum secangkir kopi
hangat.
D.
Faktor Kejiwaan
Pilihan-pilihan seseorang dalam membeli dipengaruhi
lagi oleh 4 faktor psikologis diantaranya yaitu
motivasi,persepsi,pengetahuan,serta keyakinan dan sikap.
1.
Motivasi
Motivasi
yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang
mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang
terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar
seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu
arah pemikiran dan emosi tertentu.
2.
Persepsi
Seseorang
yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan. Bagaimana tindakan
seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap
situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunkan
individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi
guna menciptakan sebuah gambaran (Bernard Barelson, dalam Kotler 2003:217).
Setiap persepsi konsumen terhadap sebuah produk
atau merek yang sama dalam benak setiap konsumen berbeda-beda karena adanya
tiga proses persepsi yaitu:
Perhatian selektif
Perhatian selektif dapat diartikan sebagai proses
penyaringan atas berbagai informasi yang didapat oleh konsumen. Konsumen lebih
cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan kebutuhnnya saat ini,
memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi dan lebih memerhatikan
rangsangan yang memiliki deviasi besar terhadapa ukuran rangsangan normal
seperti, orang cenderung akan memperhatikan iklan yang menawarkan potongan dan
bonus sebesar rp.100.000 ketimbang iklan
komputer yang hanya memberikan bonus atau potongan yang bernilai rp.50.000
Distorsi Selektif
Distorsi selektif merupakan proses pembentukan
persepsi yang dimana pemasar tidak dapat berbuat banyak terhadap distorsi
tersebut. Hal ini karena distorsi selektif merupakan kecenderungan orang untuk
mengubah informasi menjadi bermakna pribadi dan menginterpretasikan informasi
yang didapat dengan cara yang akan mendukung pra konsepsi konsumen.
Ingatan Selektif
Orang akan banyak melupakan banyak hal yang mereka
pelajari namun cenderung akan senantiasa mengingat informasi yang mendukung
pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung
akan mengingat hal-hal baik yang yang disebutkan tentang produk yang kita sukai
dan melupakan hal-hal baik yang disbutkan tentang produk yang
c. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa
pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan,
isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan
kepada para pemasar bahwa mereka dapat membangun permintaan atas suatu produk
dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat yang
memberikan motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya
konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu merek. Contohnya, konsumen
yang pernah membeli komputer merek IBM yang mendapatkan pengalaman menyenangkan
dan persepsi yang positif akan mengasumsikan bahwa merek IBM merupakan merek
komputer yang terbaik, ketika konsumen akan membeli printer merek IBM mungkin
konsumen juga berasumsi hal yang sama bahwa IBM menghasilkan printer yang baik.
d. Keyakinan dan Sikap
Keyakinan dapat diartikan sebgai gambaran pemikiran
seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek
akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Contohnya studi tentang keyakinan
merek yang menemukan bahwa konsumen sama-sama menyukai Diet Coke dan Diet Pepsi
ketika mencicipi keduanya dalam tanpa merek. Tetapi, ketika mencicipi Diet yang
diberi tahu mereknya, konsumen memilih diet Coke 65% dan Diet Pepsi 23%. Dalam
contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan akan merek dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen.
2.3 Proses
Pengambilan Keputusan Pembelian Bisnis
A. Peran
Pembelian
Terdapat
lima peran yang dimainkan orang dalam mengambil sebuah keputusan pembelian,
yaitu:
- Pencetus, orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa.
- Pemberi pengaruh, seseorang dengan pandangan atau saran yang mempengaruhi keputusan.
- Pengambil keputusan, seseorang yang memutuskan setiap komponen dari suatu keputusan pembelian – apakah akan membeli atau tidak membeli.
- Pembeli, orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
- Pemakai, seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan.
B. Jenis
Perilaku Pembelian
- Perilaku pembelian yang rumit. Konsumen terlibat dalam pembelian yang rumit dan menyadari adanya perbedaan signifikan diantara berbagai merek. Dan biasanya merupakan kasus untuk produk yang mahal,jarang dibeli, beresiko, dan sangat mengekspresikan pribadi. Biasanya konsumen tidak banyak tahu tentang kategori produk tersebut dan harus belajar banyak.
- Perilaku pembelian pengurang disonansi. Kadang-kadang konsumen terlibat dalam sebuah pembelian namun melihat sedikit perbedaan dalam merek-merek. Hal ini didasari karena barang tersebut mahal, jarang dilakukan, dan beresiko. Biasanya konsumen akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia namun akan membeli bilamana dirasa tepat dan dirasa nyaman.
- Perilaku pembelian karena kebiasaan. Konsumen kurang terlibat dalam pembelian produk yang dibeli dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Jika pun harus membeli produk tersebut hal itu dikarenakan keterbiasaan bukan pada kesetiaan merek yang kuat.
- Perilaku pembelian yang mencari variasi. Dalam beberapa situasi tertentu pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah namun perbedaan merek yang signifikan. Sehingga konsumen sering melakukan perpindahan merek.
2. Model
Proses Pembelian Lima Tahap
1. Pengenalan Kebutuhan
Di sini pembeli mengenali adanya
masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan
keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat
dipicu oleh rangsangan internal (dari dalam diri) dan rangsangan eksternal
(lingkungan).
Pada tahap ini pemasar perlu
mengenal berbagai hal yang dapat menggerakkan kebutuhan atau minat
tertentu konsumen. Para pemasar perlu meneliti konsumen untuk memperoleh
jawaban apakah kebutuhan yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang
menyebabkan semua itu muncul dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu
menyebabkan seseorang mencari produk tersebut.
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari
informasi lebih banyak informasi, tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan,
konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan
kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan
dengan kebutuhan tersebut.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa
sumber yaitu :
- Sumber pribadi : keluarga, teman dan tetangga.
- Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
- Sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen.
- Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, menggunakan produk.
Dalam hal ini perusahaan harus
merancang bauran pemasannya untuk membuat calon pembeli menyadari dan
mengetahui merknya. Perusahaan harus cermat mengenali sumber informasi konsumen
dan arti penting dari setiap sumber.
3. Evaluasi Alternatif
Pada tahap ini konsumen
dihadapkan pada beberapa pilihan produk yang akan dibelinya. Untuk itu konsumen
melakukan evaluasi terhadap barang mana yang benar-benar paling cocok untuk
dibeli sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Bagaimana konsumen
mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing
individu dan situasi membeli spesifik.
Pemasar harus mempelajari pembeli
untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar
dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli.
4. Keputusan Membeli
Keputusan membeli merupakan tahap
dari proses keputusan membeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk.
Pada umumnya, keputusan membeli yang dilakukan konsumen adalah membeli poduk
yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul antara niat untuk
membeli dan keputusan untuk membeli yaitu sikap orang lain dan situasi yang
tidak diharapkan. Konsumen umumnya membentuk niat membeli berdasarkan pada
faktor pendapatan, harga dan manfaat produk, akan tetapi peristiwa-peristiwa
yang tidak diharapkan bisa mengubah niat pembelian. Jadi pilihan dan niat untuk
membeli tidak selalu berakhir pada keputusan membeli barang yang sudah dipilih.
5. Tingkah Laku Pasca Pembelian
Setelah membeli poduk, konsumen
akan merasa puas atau tidak puas terhadap barang yang dibeli. Pembeli akan
menentukan puas atau tidak itu terletak pada hubungan antara harapan konsumen
dan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan,
konsumen akan merasa tidak puas. Kegiatan pemasar terus berlanjut dalam
menanggapi kepuasan dan ketidakpuasan ini agar daur hidup produknya tidak
menurun.