Selasa, 14 Juni 2016

MAKALAHSOSIOLOGI PENDIDIKAN ANAK DIDIK DAN KONTAK SOSIAL EDUKATIF

MAKALAHSOSIOLOGI PENDIDIKAN
ANAK DIDIK DAN KONTAK SOSIAL EDUKATIF
Disusun oleh:
1.      Rafa Pramissary                                           C1L015007   
2.      Fatwa Anbiyaa                                              C1L015029               
3.      Rosiana Dewi                                                 C1L015028               
4.      Sovika Sandi                                                  C1L015053
5.      Heni Susanti                                                   C1L015035
6.      Anggitasari Kustianingrum                         C1L015051
7.      Yuni Anggraeni Nur                                     C1L015011
8.      Dinisari Nurjannah                                       C1L015010
9.      Kristianto Nugroho                                       C1L015024




PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sosiologi Pendidikan yang berjudul Anak Didik dan Kontak Sosial Edukatif.
            Makalah ini kami susun untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta membantu kami selama proses pembuatan makalah ini.
Kami sadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam pembuatan makalah berikutnya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

                                                                                               



Purwokerto, 13 Juni 2016


Penyusun




DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................................. 1
Kata Pengantar.................................................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang...................................................................................................... 4
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................. 4
C.     Tujuan................................................................................................................. 4-5
Bab II Pembahasan
A.    Kontak Sosial Anak Didik.................................................................................... 6
B.     Jenis Kontak Sosial............................................................................................ 6-8
C.     Definisi Kelompok............................................................................................. 8-9
D.    Interaksi Edukatif Anak Didik........................................................................ 9-10
Bab III Penutup
A.    Kesimpulan.......................................................................................................... 11
B.     Saran.................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka................................................................................................................. 12






BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, yang artinya manusia selalu hidup dengan membutuhkan bantuan orang lain. Tanpa bantuan orang lain, maka mustahil manusia akan dapat melakukan segala sesuatu dengan baik. Oleh karena itu, sesama manusia harus membangun hubungan yang baik guna mencapai keselarasan hidup. Begitu juga dengan anak didik, menciptakan sebuah hubungan baru bagi beberapa dari mereka mungkin tidak mudah. Tapi mau tidak mau, mereka harus memulainya. Kontak awal anak didik biasanya dilakukan saat mereka  berada di lingkungan baru dan otomatis mewajibkan mereka untuk beradaptasi. Contoh dari kontak sosial anak didik seperti menyapa, tersenyum, dan berjabat tangan. Gestur kecil tersebut sangat menunjang keberhasilan anak didik dalam bersosialisasi dengan rekannya ke depannya.
Menyadari betapa pentingnya hubungan antar sesama, akhirnya di dalam tugas mata kuliah ini, kami akan sedikit mengulas mengenai apa yang disebut dengan kontak sosial, jenis-jenis kontak sosial, apa yang disebut dengan kelompok, dan bagaimana interaksi edukatif anak didik.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang disebut kontak sosial anak didik?
2.      Apa saja jenis kontak sosial?
3.      Apa yang disebut dengan kelompok?
4.      Bagaimana interaksi edukatif anak didik?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui definisi kontak sosial anak didik.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis kontak sosial.
3.      Untuk mengetahui definisi kelompok.
4.      Untuk mengetahui seperti apa interaksi edukatif anak didik.




















BAB II
PEMBAHASAN
A.    KONTAK SOSIAL ANAK DIDIK
Kata “kontak” berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak.
Kontak sosial adalah hubungan yang terjadi antara individu dengan individu lain yang merupakan syarat dari sebuah interaksi. Kontak sosial yang terjadi dapat berupa sebuah percakapan, tatap muka,  berjabat tangan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, kontak sosial adalah awal dari adanya sebuah interaksi. Tanpa adanya kontak sosial atau hubungan antara individu maka interaksi tidak akan pernah terjadi. Kontak sosial hanya akan dapat terjadi jika terdapat kesadaran untuk saling berhubungan di antara individu dengan individu yang lain.  Kesadaran adalah faktor pendukung utama terjadinya sebuah kontak sosial. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah kesadaran untuk bekerja sama antara kedua belah pihak dalam hubungan tersebut.

B.     JENIS KONTAK SOSIAL
Jenis dari kontak sosial terdiri atas tiga macam yaitu :
1.      Keluarga
Yang didalamnya terdapat ayah, ibu, dan anak yang masing-masing saling mempengaruhi, saling membutuhkan, dan di dalamnya terjadinya suatu interaksi satu sama lain. Keluarga adalah wadah yang sangat penting di antara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya, dan keluargalah sudah barang tentu yang pertama-tama pula menjadi tempat untuk mengadakan sosialisasi kehidupan anak-anak, mengadakan kontak dengan saudara-saudaranya. Sampai anak memasuki sekolah. Menurut Oqbum, keluarga memiliki beberapa fungsi antara lain :
a.       Fungsi kasih sayang
b.      Fungsi ekonomi
c.       Fungsi pendidikan
d.      Fungsi perlindungan / penjagaan
e.       Fungsi rekreasi
f.       Fungsi status keluarga
g.      Fungsi agama
2.      Sekolah
Yang merupakan lembaga pendidikan formal, terdiri dari guru(pendidik) dan murid-murid(anak didik), yang didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dengan anak didik, begitu juga sebaliknya. Namun sebagai tenaga pendidik haruslah memiliki kewibawaan untuk mengarahkan anak didik menuju kedewasaan. Pada umumnya fungsi daripada  sistem pendidikan ada 2 yaitu :
a.       Bersifat stabilisasi/stabilitas, yaitu suatu hal yang sifatnya stabil, tidak memungkinkan adanya perubahan. Misalnya: dengan majunya ekselarasi pembangunan dan modernisasi di butuhkan stabilisasi yaitu ekonomi dan politik harus stabil.
b.      Bersifat fluidity/fluiditas, bahwa pendidikan itu dimungkinkan adanya perubahan, baik mengenai stabilitas atau riilnya, maupun fluiditas atau idealnya. Keadaan apa saja yang kurang baik harus kita rubah. Jadi fungsi pendidikan adalah mengeseimbangkan antara stabilitas dan fluiditas.

Menurut M.J. Langeveld mengatakan pendidikan adalah usaha dari pihak orang dewasa untuk membantu mendewasakan anak-anak yang belum dewasa.Menurut Ngalim Purwanto, pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmaninya ke arah kedewasaan.
3.      Masyarakat
Masyarakat merupakan tempat pergaulan sesama manusia dan merupakan lapangan pendidikan yang luasdan meluas, yaitu ada hubungan antara dua orang atau lebih atau tak terbatas. Tonnis membedakan pergaulan dalam :
a.       Gemeinschaft(persekutuan), yaitu hubungan yang dibentuk oleh kodrat seperti hubungan antara seeorang dengan orang tua, dengan tokoh masyarakat, dengan pejabat, dengan tokoh agama, dan sebagainya.
b.      Gesselschaft(perbuatan), yaitu hubungan yang dibentuk oleh ikatan organisasi seperti hubungan seorang dengan pimpinan organisasi massa, organisasi kelembagaan, organisasi politik, organisasi koperasi, dan sebagainya.

C.     DEFINISI KELOMPOK
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Faktor pembentuk kelompok sosial :
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang salingberinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.

D.    INTERAKSI EDUKATIF ANAK DIDIK
Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Interaksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu yakni untuk mencapai tujuan (dalam kegiatan belajar berarti untuk mencapai tujuan belajar).
Interaksi yang dikatakan sebagai interaksi edukatif, apabila secara sadar mempunyai tujuan untuk mendidik, untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaannya. Kegiatan komunikasi bagi diri manusia merupakan bagian yang hakiki dalam kehidupannya. Kalau dihubungkan dengan istilah interaksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu, tidak semua bentuk dan kegiatan interaksi dalam suatu kehidupan berlangsung dalam suasana interaksi edukatif, yang didesain untuk suatu tujuan tertentu.
Demikian juga tentunya hubungan antara guru dan siswa, anak buah dengan pimpinannya, antara buruh dengan pimpinannya serta lain-lain. Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya.
Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru, dibutuhkan komponen-komponen, komponen-komponen tersebut dalam berlangsungnya proses belajar tidak dapat dipisah-pisahkan. Dan perlu ditegaskan bahwa proses teknis ini juga tidak dapat dilepaskan dari segi normatifnya, segi normatif inilah yang mendasari proses belajar mengajar. Interaksi edukatif yang secara spesifik merupakan proses atau interaksi belajar mengajar, memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan bentuk interaksi yang lain. Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik. Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para pelajar atau siswa didalam kehidupan, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalankan oleh para siswa itu. Tugas perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai masyarakat dan juga sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Ciri-ciri interaksi edukatif adalah sebagai berikut :
1.      Ada tujuan yang ingin dicapai
2.      Ada bahan atau pesan yang menjadi isi interaksi
3.      Ada pelajar yang aktif
4.      Ada guru yang melaksanakan
5.      Ada metode untuk mencapai tujuan
6.      Ada situasi yang memungkinkan proses belajar mengajar dengan baik
7.      Ada penilaian terhadaap hasil interaksi














BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
             Sebagai makhluk sosial, manusia termasuk anak didik sangat perlu menjalin hubungan yang baik dengan sesama. Langkah awal dari menjalin hubungan tersebut adalah dengan adanya kontak sosial, seperti saling bertegur sapa, tersenyum dan berjabat tangan. Kontak sosial tersebut sangat menunjang keberhasilan anak didik dalam sosialisasi dengan rekannya ke depannya.
             Dalam bab ini, kami juga membahas tentang jenis-jenis kontak sosial, yaitu kontak sosial di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat yang tentunya memiliki peranan yang berbeda-beda.
             Setelah mengenal jenis-jenis kontak sosial, dikenal adanya kelompok sosial yaitu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
             Dan yang terakhir, interaksi edukatif anak didik yaitu interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.

B.     SARAN
1.      Keluarga sebagai agen sosialisasi pertama pada anak hendaknya membimbing anak sedini mungkin untuk dilatih berani, agar saat waktunya untuk bersosialisasi nanti mereka tidak canggung dan merasa nyaman.
2.      Antara keluarga, sekolah dan masyarakat hendaknya saling mendukung, supaya tercipta keselarasan pada nilai-nilai yang diterapkan terhadap anak.

DAFTAR PUSTAKA
m.kompasiana.com/atonimeto/interaksi-edukatif
pengertian-pengertian-info.blogspot.com/2016/02/pengertian-tujuan-manfaat-dan-ciri-ciri.html