Jumat, 04 September 2015

Jati Diri Unsoed
















Ade Rike Chyintia
Siska Amelia
Kristianto Nugroho
Norisa Susilo
Rizky Ayu
Eka Oktaviani W
Mia Robiyani











I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
                       
                        Manusia merupakan suatu sistem yang dimana unsur-unsur yang menyusunnya terpasang secara harmonis, berkesinambungan, dan terintegrasi. Karena manusia merupakan suatu sistem yang sempurna, maka manusia memiliki potensi untuk mengembangkan, mengubah, mengstatiskan bahkan melenyapkan apa yang ada di dalam dirinnya, dan yang menjadi sorotan dalam manusia adalah kepribadian, karena kepribadian merupakan ujung magnet yang menentukan kearah mana potensi manusia terutama yang ada dalam diri manusia hendak dikembangkan, apa kearah positif maupunn kearah negatif, karena pada hakekatnya manusia diberi kebebasan dalam menentukan arah dan ini merupakan salah satu keunggulan manusia sebagai suatu sistem, yang membedakan dengan sistem lainnya (hewan).

                        Manusia dalam mengembangkan kepribadiannya dihadapi persimpangan yang terdapat dua koridor yang salah satunya harus dipilih, yang dimana koridor tersebut membawa manusia ke klimaks kehidupan yang berbeda. Disini sepantasnya manusia dengan sistem yang sempurna dibanding sistem lain tentu  menghendaki suatu klimaks kehidupan yang bermuara pada ujung yang positif. Tapi dalam perjalanannya manusia sering kali menyimpang dari koridor yang dikehendaki positif dan mengeadopsi nilai yang dapat menghambat pencapaian tujuan utama, bahkan ada manusia dimana dalam mengembangkan kepribadiannya mengadopsi nilai yang berorientasi pada klimaks yang negatif baik secara sadar maupun tidak sadar, dan itu merupakan suatu yang logis terutama dalam pengembangan kepribadian. Bahkan suatu kepribadian bisa direkonstruksi baik oleh sektor internal, eksternal, maupun gabungan kedua sektor tersebut.

      I.2 Perumusan Masalah
                        Apakah suatu kepribadian manusia bisa dirubah sesuai dengan yang dikehendaki oleh manusia tersebut, terlebih kearah yang positif.

      I.3 Pembatasan Masalah
                        Bagaimana sifat-sifat bawaan yang melekat pada kepribadian manusia?
      Kemanakah arah kepribadian manusia dan bagaimana proses pengarahan kepribadian itu sesuai dengan kehendak manusia?

      I.4 Tujuan dan Kegunaan Makalah
                        Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Jati Diri Unsoed, dan sebagai referensi bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya tentang apa dan bagaimana  kepribadian manusia itu diselaraskan dan dan diarahkan sesuai kehendak manusia. 










II PEMBAHASAN

                        Manusia memiliki struktur kepribadian, dimana struktur kepribadian tersebut begitu besarnya peranannya bagi manusia, apakah dalam aspek individual ataupun kelompok. Disini jelas bahwa struktur kepribadian merupak kunci sifat alamiah manusia dan dinamika kejiawaan dari penyesuaian manusia dalam kehidupannya, seperti halnya  kaki dalam dinamika tubuh dari adaptasi manusia untuk berjalan. Dimana arti dari kepribadian itu sendiri adalah organisasi dinamik sistem psikofisik pada seseorang yang memberikan corak yang pas dalam cara menyesuaikan diri dengan lingkungan.

                        Sifat-sifat kepribadian ini bukanlah bawaan, tapi diperoleh dari pengalaman hidup diajarka dan ditanamkan ahli pendidikan tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku manusia tidak banyak dikendaliakn oleh instink, tapi banyak dikendalikan oleh sikap, pendapat dan nama yang hidup dalam masyarakat ditambah dengan pengalaman yang diperoleh bertahun-tahun. Semua ini membentuk sifat-sifat pribadi dan mempengaruhi pikiran dan tingkah laku seseorang. Keturunan memainkan peranan yang tidak begitu penting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Walaupun tidak ada seorangpun juga yang bertanggung jawab penuh atas sifat pribadinya karena orang lain membantu membentk sifat-sifatnya, tapi setiap orang mempunya kesempatan untuk mengubah sifat-sifat ini untuk memperoleh suatu tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Bahkan ahli psikologi berpendapat bahwa tak seorangpun juga, yang perlu tetap ragu-ragu tentang kepribadiannya, pesimis, tak bertanggung jawab,tergantung pada orang lain, egois, tidak toleran atau malas. Karena kepribadian setiap hari dapat berkembang atau hanya batas waktu umur saja.

                        Perkembangan atau dinamika kepribadian seseorang terjadi karena menghadapi berbagai hal yang dapat menjadi sumber tegangan, dapat berasal dari proses pertumbuahan sosiologis, konflik, frustasi, dan ancaman. Maka jika seseorang dihadapkan dengan sumber tegangan atau beberapa sumber tegangan maka manusia tersebut akan berusaha mengurangi tegangan tersebut dangan beberpa cara, diantaranya:
  1. Identifikasi.
                        Seseorang akan meneliti permasalahan yang muncul didalam kehidupannya. Seringkali seseorang yang menghadapi tegangan, dia berbuat seperti ayahnya atau gurunya atau temannya untuk mengurangi rasa tidak enaknya.
  1. Penggantian obyek.
                  Adalah upaya mengkambing hitamkan orang lain, walaupun diri sendiri yang berbuat kesalahan (Sumadi,1981).
3.      Rasionalisasi
                  Adalah tanggapan sikap yang rasional kepada suatu kejadian. Misalnya seorang mahasiswa yang terlambat masuk ruang kuliah langsung memberikan alasan keterlambatannya, karena berhenti menambalkan ban sepeda motornya yang tertusuk paku dengan demikian dia merasa aman dari amarah dosen.

4.      Musyawarah
                         Adalah berunding bersama untuk terciptanya kesepakatan bersama.
                         Dan apakah sifat-sifat diatas, dalam mengurangi ketegangan termasuk pengembangan  kepribadian/karakter yang kearah positif atau negatif maka disini kita akan bahas secara lebih dalam tentang merekonstruksi kepribadian atau karakter kearah positif dan akan membahas juga sifat-sifat yang akan membawa kita kepada kepribadian yang dapat membodohkan diri.

         
             II.             Manusia mempunyai kuasa tak tebatas dalam membentuk kepribadian
                             
                              Dalam bukunya Anthony Robbins, unlimited powers. Bahwa kita memiliki potensi diri yang nyaris tak terbatas. Kita dapat memanfaatkan potensi diri secara optimal untuk meraih cita-cita dengan cara kita masing-masing, dan itu sangat memungkinkan kita berkuasa atas diri kita sehingga kita bebas melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Sebagai penguasa kita bebas memutuskan dengan menanggung segala konsekuensi yang menyertainya. Bahwa kita bisa menentukan nasib atau kepribadian kita. Karena sebagai individu kita bebas menentukan masa depan kita, nasib banyak ditentukanoleh tindakan kita. Collins mengajarkan,”masyarakat boleh saja meramalkan, tetapi masing-masing dari kitalah yang akan menentukan nasibnya sendiri”. Artinya, setiap diri manusia adalah bukanlah robot yang bertindak atas program diluar dirinya, melainkan subjek yang bisa menentukan masa depannya sendiri. Dari penjelasan yang telah terurai sebelumnya jelas bahwa kitalah yang menentukan nasib kepribadian kita dimasa yang akan datang, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan sedikit banyaknnya menyumbang pembentukan kepribadian dimasa yang akan datang.

            Sifat kepribadian tidak berdiri sendiri, mereka saling mempengaruhi satu sama lain. Kepercayaan pada diri sendiri mempengaruhi sikap hati-hati, ketaktergantungan, ketidakserakahan, toleransi dan cita-cita. Demikianlah seseorang yang percaya pada diri sendiri tidaklah hati-hati secara berlebihan, dia yakin aka ketergantungan dirinya. Karena percaya pada diri sendiri tidak menjadi terlalu egois,dia lebih toleran, karena dia tidak langsung melihat dirinya sedang dipersoalkan, dan cita-citanya normal karena tidak ada perlunya bagi dia untuk menutup kekurang percayaan pada diri sendiri dengan cita-cita yang berlebihan.

Kepercayaan pada diri sendiri dan optimisme adalah sifat kepribadian yang sangat menentukan dan itulah sebabnya dalam diagram dibawah, sifat itu ditempatkan di pusat. Disekeliling pusat ini terdapat ketidak tergantungan, ketidaktamakan, cita-cita dan toleransi terhadap tekanan. Seperti diperlihatkan dalam diagram tersebut, pengertian atas sifat manusia, toleransi dan kehatian-hatian adalah sifat-sifat yang terletak lebih diluar.












III. PENUTUP

1. Kesimpulan
                        Manusia bisa merubah kepribadiannya kearah positif, karena sesungguhnya manusia memegang kehendak akan dirinya.
2. Saran
                                    Jika manusia mempunyai kehendak untuk merubah kepribadiannya kearah positif, maka manusia tersebut harus siap melepas kepribadian yang dapat menghambat menuju kesuksesan.


1 komentar:

  1. Iron Man 3-4-3 - Titanium Frame Hammer - Tatanium Art
    Iron Man 3-4-3 Iron Man ford edge titanium 2019 3-4-3 is an extremely titanium nitride gun coating popular piece of art, and one of my favorite titanium bmx frame things about it is the overall quality. The titanium dioxide in food metal titanium mokume gane handle. It has a $7.95 · ‎Out of stock

    BalasHapus