MAKALAHSOSIOLOGI
PENDIDIKAN
ANAK
DIDIK DAN KONTAK SOSIAL EDUKATIF
Disusun
oleh:
1. Rafa Pramissary C1L015007
2. Fatwa Anbiyaa C1L015029
3. Rosiana Dewi C1L015028
5. Heni Susanti C1L015035
6. Anggitasari Kustianingrum C1L015051
7. Yuni Anggraeni Nur C1L015011
8. Dinisari Nurjannah C1L015010
9. Kristianto Nugroho C1L015024
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sosiologi Pendidikan yang berjudul
Anak Didik dan Kontak Sosial Edukatif.
Makalah ini kami susun untuk membantu mahasiswa dalam memahami
materi pembelajaran. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah turut serta membantu kami selama proses pembuatan makalah ini.
Kami
sadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kami mohon kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam pembuatan
makalah berikutnya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan, kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Purwokerto, 13
Juni 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Cover................................................................................................................................. 1
Kata
Pengantar.................................................................................................................. 2
Daftar
Isi........................................................................................................................... 3
Bab
I Pendahuluan
A.
Latar Belakang...................................................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................. 4
C.
Tujuan................................................................................................................. 4-5
Bab
II Pembahasan
A.
Kontak Sosial Anak Didik.................................................................................... 6
B.
Jenis Kontak Sosial............................................................................................ 6-8
C.
Definisi Kelompok............................................................................................. 8-9
D.
Interaksi Edukatif Anak Didik........................................................................ 9-10
Bab
III Penutup
A.
Kesimpulan.......................................................................................................... 11
B.
Saran.................................................................................................................... 11
Daftar
Pustaka................................................................................................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pada
hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, yang artinya manusia selalu hidup
dengan membutuhkan bantuan orang lain. Tanpa bantuan orang lain, maka mustahil
manusia akan dapat melakukan segala sesuatu dengan baik. Oleh karena itu,
sesama manusia harus membangun hubungan yang baik guna mencapai keselarasan
hidup. Begitu juga dengan anak didik, menciptakan sebuah hubungan baru bagi beberapa
dari mereka mungkin tidak mudah. Tapi mau tidak mau, mereka harus memulainya.
Kontak awal anak didik biasanya dilakukan saat mereka berada di lingkungan baru dan otomatis
mewajibkan mereka untuk beradaptasi. Contoh dari kontak sosial anak didik seperti
menyapa, tersenyum, dan berjabat tangan. Gestur kecil tersebut sangat menunjang
keberhasilan anak didik dalam bersosialisasi dengan rekannya ke depannya.
Menyadari
betapa pentingnya hubungan antar sesama, akhirnya di dalam tugas mata kuliah
ini, kami akan sedikit mengulas mengenai apa yang disebut dengan kontak sosial,
jenis-jenis kontak sosial, apa yang disebut dengan kelompok, dan bagaimana
interaksi edukatif anak didik.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang disebut kontak sosial anak didik?
2. Apa
saja jenis kontak sosial?
3. Apa
yang disebut dengan kelompok?
4. Bagaimana
interaksi edukatif anak didik?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui definisi kontak sosial anak didik.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis kontak sosial.
3. Untuk
mengetahui definisi kelompok.
4. Untuk
mengetahui seperti apa interaksi edukatif anak didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONTAK
SOSIAL ANAK DIDIK
Kata
“kontak” berasal dari bahasa Latin con atau cum yang
artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi,
kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak
sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang
bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya
bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan
fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak.
Kontak sosial adalah hubungan yang terjadi antara individu
dengan individu lain yang merupakan syarat dari sebuah interaksi. Kontak sosial
yang terjadi dapat berupa sebuah percakapan, tatap muka, berjabat tangan,
dan lain sebagainya. Dengan kata lain, kontak sosial adalah awal dari adanya
sebuah interaksi. Tanpa adanya kontak sosial atau hubungan antara individu maka
interaksi tidak akan pernah terjadi. Kontak sosial hanya akan dapat
terjadi jika terdapat kesadaran untuk saling berhubungan di antara individu
dengan individu yang lain. Kesadaran adalah faktor pendukung utama
terjadinya sebuah kontak sosial. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah
kesadaran untuk bekerja sama antara kedua belah pihak dalam hubungan tersebut.
B. JENIS
KONTAK SOSIAL
Jenis dari
kontak sosial terdiri atas tiga macam yaitu :
1.
Keluarga
Yang
didalamnya terdapat ayah, ibu, dan anak yang masing-masing saling mempengaruhi,
saling membutuhkan, dan di dalamnya terjadinya suatu interaksi satu sama lain.
Keluarga adalah wadah yang sangat penting di antara individu dan group, dan
merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya, dan
keluargalah sudah barang tentu yang pertama-tama pula menjadi tempat untuk mengadakan
sosialisasi kehidupan anak-anak, mengadakan kontak dengan saudara-saudaranya.
Sampai anak memasuki sekolah. Menurut Oqbum, keluarga memiliki beberapa fungsi
antara lain :
a.
Fungsi kasih sayang
b. Fungsi
ekonomi
c. Fungsi
pendidikan
d. Fungsi
perlindungan / penjagaan
e. Fungsi
rekreasi
f. Fungsi
status keluarga
g. Fungsi agama
2. Sekolah
Yang merupakan
lembaga pendidikan formal, terdiri dari guru(pendidik) dan murid-murid(anak
didik), yang didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dengan anak didik,
begitu juga sebaliknya. Namun sebagai tenaga pendidik haruslah memiliki
kewibawaan untuk mengarahkan anak didik menuju kedewasaan. Pada umumnya fungsi
daripada sistem pendidikan ada 2 yaitu :
a.
Bersifat stabilisasi/stabilitas, yaitu suatu hal yang
sifatnya stabil, tidak memungkinkan adanya perubahan. Misalnya: dengan majunya
ekselarasi pembangunan dan modernisasi di butuhkan stabilisasi yaitu ekonomi
dan politik harus stabil.
b. Bersifat
fluidity/fluiditas, bahwa pendidikan itu dimungkinkan adanya perubahan, baik
mengenai stabilitas atau riilnya, maupun fluiditas atau idealnya. Keadaan apa
saja yang kurang baik harus kita rubah. Jadi fungsi pendidikan adalah
mengeseimbangkan antara stabilitas dan fluiditas.
Menurut M.J. Langeveld mengatakan
pendidikan adalah usaha dari pihak orang dewasa untuk membantu mendewasakan
anak-anak yang belum dewasa.Menurut Ngalim Purwanto, pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam
pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmaninya ke arah
kedewasaan.
3.
Masyarakat
Masyarakat
merupakan tempat pergaulan sesama manusia dan merupakan lapangan pendidikan
yang luasdan meluas, yaitu ada hubungan antara dua orang atau lebih atau tak
terbatas. Tonnis membedakan pergaulan dalam :
a.
Gemeinschaft(persekutuan), yaitu hubungan yang
dibentuk oleh kodrat seperti hubungan antara seeorang dengan orang tua, dengan
tokoh masyarakat, dengan pejabat, dengan tokoh agama, dan sebagainya.
b. Gesselschaft(perbuatan),
yaitu hubungan yang dibentuk oleh ikatan organisasi seperti hubungan seorang
dengan pimpinan organisasi massa, organisasi kelembagaan, organisasi politik,
organisasi koperasi, dan sebagainya.
C. DEFINISI
KELOMPOK
Kelompok
sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan
dan saling berinteraksi.Kelompok diciptakan oleh anggota
masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para
anggotanya.
Faktor
pembentuk kelompok sosial :
Bergabung dengan sebuah kelompok
merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan.
Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang
merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan
tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.Pengaruh tingkat kedekatan, atau
kedekatan geografis,
terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita
membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung
dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu
yang salingberinteraksi. Semakin dekat jarak
geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara,
dan bersosialisasi.
Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan
bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan
menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya
kelompok pertemanan.
D. INTERAKSI
EDUKATIF ANAK DIDIK
Interaksi
edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan
pendidikan dan pengajaran. Interaksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal
balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung
maksud-maksud tertentu yakni untuk mencapai tujuan (dalam kegiatan belajar
berarti untuk mencapai tujuan belajar).
Interaksi
yang dikatakan sebagai interaksi edukatif, apabila secara sadar mempunyai
tujuan untuk mendidik, untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaannya.
Kegiatan komunikasi bagi diri manusia merupakan bagian yang hakiki dalam
kehidupannya. Kalau dihubungkan dengan istilah interaksi edukatif sebenarnya
komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah
mengandung maksud-maksud tertentu, tidak semua bentuk dan kegiatan interaksi
dalam suatu kehidupan berlangsung dalam suasana interaksi edukatif, yang
didesain untuk suatu tujuan tertentu.
Demikian juga tentunya hubungan
antara guru dan siswa, anak buah dengan pimpinannya, antara buruh dengan
pimpinannya serta lain-lain. Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan
proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak
yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek
pokoknya.
Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru,
dibutuhkan komponen-komponen, komponen-komponen tersebut dalam berlangsungnya
proses belajar tidak dapat dipisah-pisahkan. Dan perlu ditegaskan bahwa proses
teknis ini juga tidak dapat dilepaskan dari segi normatifnya, segi normatif
inilah yang mendasari proses belajar mengajar. Interaksi edukatif yang secara
spesifik merupakan proses atau interaksi belajar mengajar, memiliki ciri-ciri
yang membedakan dengan bentuk interaksi yang lain. Pendidikan dan pengajaran
adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis
terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik. Pengajaran
merupakan proses yang berfungsi membimbing para pelajar atau siswa didalam
kehidupan, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan
yang harus dijalankan oleh para siswa itu. Tugas perkembangan itu akan mencakup
kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai masyarakat dan juga sebagai
makhluk ciptaan Tuhan.
Ciri-ciri interaksi edukatif adalah
sebagai berikut :
1.
Ada tujuan
yang ingin dicapai
2.
Ada bahan
atau pesan yang menjadi isi interaksi
3.
Ada pelajar
yang aktif
4.
Ada guru
yang melaksanakan
5.
Ada metode
untuk mencapai tujuan
6.
Ada situasi
yang memungkinkan proses belajar mengajar dengan baik
7.
Ada
penilaian terhadaap hasil interaksi
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sebagai makhluk sosial, manusia
termasuk anak didik sangat perlu menjalin hubungan yang baik dengan sesama.
Langkah awal dari menjalin hubungan tersebut adalah dengan adanya kontak
sosial, seperti saling bertegur sapa, tersenyum dan berjabat tangan. Kontak
sosial tersebut sangat menunjang keberhasilan anak didik dalam sosialisasi
dengan rekannya ke depannya.
Dalam bab ini, kami juga membahas
tentang jenis-jenis kontak sosial, yaitu kontak sosial di dalam keluarga,
sekolah, dan masyarakat yang tentunya memiliki peranan yang berbeda-beda.
Setelah mengenal jenis-jenis kontak
sosial, dikenal adanya kelompok sosial yaitu kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Dan yang terakhir, interaksi
edukatif anak didik yaitu interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk
tujuan pendidikan dan pengajaran.
B.
SARAN
1. Keluarga
sebagai agen sosialisasi pertama pada anak hendaknya membimbing anak sedini
mungkin untuk dilatih berani, agar saat waktunya untuk bersosialisasi nanti
mereka tidak canggung dan merasa nyaman.
2. Antara
keluarga, sekolah dan masyarakat hendaknya saling mendukung, supaya tercipta
keselarasan pada nilai-nilai yang diterapkan terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA
m.kompasiana.com/atonimeto/interaksi-edukatif
pengertian-pengertian-info.blogspot.com/2016/02/pengertian-tujuan-manfaat-dan-ciri-ciri.html